Entri Populer

Entri Populer

Sabtu, 08 April 2017

Analisis Lagu " Tambah Kekudusan Padaku" (Nyanyian Kemenangan Iman. No: 104)




BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Setelah kebangkitan Yesus, musik  dalam ibadah menjadi penting, karena  menyanyi menjadi sarana untuk  mengajar. Lagu “Tambah Kekudusan padaku” merupakan Himne yang sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui dan memahami  latar belakang kehadiran dan peran-fungsi  nyanyian-nyanyian jemaat dalam ibadah separti lagu Tambah Kekudusan padaku,  maka gereja maupun jemaat  dapat memahami, memelihara, mengembangkan, dan mempersembahkannya sebagai penyembahan pujian  yang berkenan di hadapan Allah sehingga Gereja-gereja modern tidak   cenderung untuk melupakan  Himne,   tetapi semakin mencintai Himne.
Lagu Himne merupakan lagu yang mendapat posisi tersendiri dalam ibadah Kristen. Hingga saat ini, lagu Himne masih banyak digunakan oleh gereja dalam berbagai bentuk ibadah, baik ibadah umum gerejawi maupun ibadah lainnya, seperti persekutuan atau sejenisnya. Selain lagu Kristen kontemporer, lagu Himne selalu dipakai sesuai dengan liturgi yang ditetapkan.
Menurut The America Heritage Dictionary of Indo-European Roots, Hymne adalah sejenis nyanyian pujian, yang biasanya ditujukan untuk Tuhan atau Dewa[1]. Kata “Hymne” sendiri diserap dari bahasa Yunani, hymnos yang berarti gita puja,[2]. Dalam kamus The New Universities Webster Dictionary, hymne berarti a sacred ode expressive of praise or adoration.[3]
Sebagaimana diketahui, lagu Hymne merupakan lagu “tua”. Semua lagu Hymne yang dipakai gereja masa kini, sebagian besarnya adalah lagu yang dikarang tahun 1800-an. Tidak ada lagi pengarang lagu-lagu Hymne tersebut yang hidup pada masa kini. Tetapi buah tangan mereka masih digunakan dan tetap dikenang sepanjang masa. Himnodi  masa awal kekristenan, banyak dipengaruhi oleh filsafat Yunani, yang  pada saat itu menguasai  seluruh kekaisaran  romawi.  Filsafat ini berdasarkan spekulasi dan misticisme. Terutama dengan hal-hal yang berhubungan dengan Kristus, sehingga dapat dikatakan bahwa nyanyian Kristen mula-mula dijadikan sebagai alat  untuk mengajarkan dokrin dan kebenaran Alkitab, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan Kristus di dunia. Namun nyanyian ini semakin lama-semakin salah digunakan, karena nyanyian ini hanya bagi orang-orang tertentu saja, sementara jemaat sebagai pendengar saja. Sampai pada abad pertengahan, melalui Martin Luther, kedudukan atau posisi himnodi yang sebenarnya dipulihkan bagi semua orang-orang percaya.
Dari sekian lagu himne, saya akhirnya tertarik untuk memilih dan menganalisa lagu  tambah kekudusn padaku (NKI 104).  lagu “Tambah Kekudusan Padaku” merupakan lagu doa yang berisi tentang pengajaran mengenai kekudusan, ini yang membuat saya tertarik untuk mengenal dan menganalisa lagu ini, Dari zaman ke zaman, seni musik terus mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat. Musik yang merupakan bagian dari seni, menyatu dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Khususnya seni musik, pada kenyataannya telah menjadi kegemaran banyak orang dan telah merasuk ke dalam hati perorangan maupun kelompok, baik orang muda maupun orang tua. Tak dapat dipungkiri bahwa musik mempunyai fungsi yang sangat berarti dalam kehidupan manusia. Dan sesuai dengan mayor pilihan saya, maka dalam tulisan karya ilmiah ini, penulis ingin mengemukakan dan menjelaskan berbagai hal mengenai musik hymne, khususnya Paduan Suara yaitu lagu Hymne dengan judul “tambah kekudusan padaku”.
Tentu saja untuk bisa meminpin paduan suara maka peranan dan kemampuan seorang pemimpin paduan suara sangat dibutuhkan demi keberhasilan dan keindahan penyajian sebuah lagu. Melihat perkembangan music yang begitu maju maka seorang pemimpin paduan suara tidak dapat berdiam diri saja. Namun dilandasi tanggung jawab moral maka seorang pemimpin paduan suara harus terus berusaha mengetahui dan mengikuti perkembangan dalam dunia musik. Dan  untuk menjadi pemimpin paduan suara yang Profesional, mutlak dibutuhkan kemauan dan ketekunan untuk belajar dan berlatih secara terus menerus dan teratur.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat pembahasan ini dalam karya ilmiah dengan judul “Analisis Lagu Himne Tambah Kekudusan Padaku” penulis sadar bahwa dengan kesadaran tinggi dari para counductor untuk memahami dan memainkan dengan benar tanda-tanda lagu yang ada maka akan sangat membantu dalam menghayati suatu lagu sehingga akan sungguh berkesan dan menjadi berkat bagi orang yang mendengarkannya.  
Masalah Pokok
          Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah pokok yang akan dibahas adalah:
Pertama, apa makna teoligis dari lagu “Tambah Kekudusan Padaku”
Kedua, apa unsur-unsur musical yang terdapat dalam lagu “ Tambah Kekudusan Padaku “
Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam penulisan karya Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
            Pertama, untuk mengetahui sejarah, melodi, harmoni, serta pengajaran teologi yang ada dibalik dan didalam lagu “Tambah Kekudusan Padaku”
            Kedua, untuk membantu pembaca mengetahui cara menganalisa nyanyian.
Metode Penelitian
          Untuk mendapatkan data guna penyusunan karya ilmiah ini, penulis mengadakan penelitian kepustakaan atau Library research dan penelitian lapangan atau field research  kemudian data yang diperoleh diolah secara deskriptip.
Pertama, studi kepustakaan, yaitu membaca buku-buku dan majalah serta tulisan-tulisan lainnya seperti browsing internet.
Kedua, penelitian lapangan yaitu penulis langsung terlibat memimpin atau melatih beberapa kelompok paduan suara.
Batasan Masalah
Di dalam pembahasan mengenai “Analisa Lagu Recital Conducting Tambah Kekudusan Padaku” ini, pembahasan akan diarahkan kepada Analisa lagu dan teologinya saja.
Mamfaat Penulisan
            Adapun mamfaat yang diperoleh dari penulisan karya Ilmiah ini adalah:
            Pertama, untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian tugas akhir pada Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.
            Kedua, member pemahaman kepada para pembaca, bahwa lagu tambah kekudusan padaku memiliki latarbelakang yang indah.
            Ketiga, mendorong para pembaca untuk menganalisa setiap nyanyian-nyanyian.
Sistematika Penulisan
            Untuk mempermudah dalam penguraian karya ilmia ini, maka dipakai sistematika penulisan sebagai berikut.
            Bab pertama, berisikan pendahuluan yang terdiri atas latarbelakang masalah, masalah pokok, tujuan penulisan, metode penelitian, batasan masalah, mamfaat penulisan,  dan diakhiri dengan sistematik penulisan.
            Bab kedua, membahas tentang riwayat hidup Philip Paul Bliss serta karya musiknya yang dibawakan dalam recital.
            Bab ketiga, menganalisa sala satu lagu yang dibawakan dalam ujian akhir.  Bab keempat, merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN UMUM
Sekilas Tentang Philip Paul Bliss
Lagu-lagu ciptaan dan aransemen Philip Paul Bliss, tidak terlalu dikenali oleh gereja-gereja di Indonesia, itu sebabnya sedikit orang yang mengetahui siapa Philip Paul Bliss walaupun dia adalah seorang composer yang sangat terkenal di kalangan gereja Injili.
Philip Paul Bliss  adalah seorang komposer dan penyanyi, lahir di wilayah Clearfield. Kehidupan masa kecilnya dihabiskan di wilayah pertanian di Pennsylvania dan Ohio. Di sana, dia tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri. Dia baru mendengarkan suara piano untuk pertama kalinya saat berusia 10 tahun. Pada usia 13 tahun, dia bergereja di Gereja Baptis di Elk Run. Bahkan, di usianya yang masih muda itu, dia sudah mengalami perubahan cara pikir yang besar.[4]
Mungkin saat ini ada sebagian orang Indonesia yang  belum pernah melihat Piano, hal inilah yang terjadi dengan dengan Philip Paul Bliss saat itu. Walaupun ia sudah mendengar ibunya bercerita tentang alat musik besar yang disebut piano, namun ia sendiri belum pernah melihatnya ataupun mendengar bunyi alat musik tersebut.
Philip Paul Bliss lahir pada tahun 1838 di sebuah pondok kayu, di daerah pertanian yang terpencil, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Keluarganya miskin sekali. Mereka bekerja keras, namun masih sering kekurangan. Walaupun demikian, keluarga Paul Bliss itu amat suka akan musik. Sering mereka bernyanyi bersama-sama. Pada waktu ayahnya menyadari bahwa Philip memiliki kegemaran akan musik yang melebihi yang lainnya, ia pergi ke rawa dan memotong sebatang buluh. Dengan pisau raut ia mengukir sebuah suling kasar untuk putranya yang masih kecil. Philip senang sekali meniup sulingnya. Ia pun mulai menyimpan uangnya yang sangat sedikit, dengan harapan bahwa pada suatu waktu kelak ia akan dapat membeli sebuah biola yang murah.[5]
Ketika Philip Paul Bliss berumur sepuluh tahun, timbullah dalam benaknya akal yang cukup baik.  la pergi ke sekeliling rawa-rawa untuk mencari buah-buahan yang tumbuh liar di  daerah itu, untuk dijual di kota.
Dikatakan bahwa Ketika keranjangnya penuh, ia pun berjalan kaki melalui jalan yang panas dan berdebu, menuju ke kota. Pakaiannya compang-camping, kakinya telanjang. Kian kemari ia menyusuri lorong dan jalan kota, sambil menjajakan buah dagangannya itu. Siapa tahu, mungkin akhirnya ia akan mempunyai cukup banyak uang untuk membeli sebuah biola. Tiba-tiba anak laki-laki itu berhenti. Sayup-sayup terdengar musik yang indah sekali. musik yang belum pernah didengarnya. Dia bertanya dalam hatinya, Apakah gerangan itu bunyi piano, alat musik besar yang telah diceritakan oleh ibunya? Selangkah demi selangkah ia berjalan lebih dekat. Sampailah dia di serambi muka rumah sumber suara yang indah itu. Philip Paul Bliss meletakkan keranjang buahnya di lantai. Dengan malu-malu ia pun mendekat lagi. Pintu rumah itu kebetulan terbuka. Dengan menahan nafasnya, anak petani yang gemar akan musik itu masuk dan berdiri terpaku, mendengar not-not yang begitu indah. Tiba-tiba wanita yang sedang memainkan piano itu melihat dia. Secara mendadak ia membanting jarinya ke atas tuts piano dengan bunyi yang keras dan janggal. Ia menatap anak laki-laki yang kotor, berpakaian jelek, yang sedang berdiri di pintunya.  Philip Bliss mengeluh dengan kerinduan: "Maaf, silakan nyonya main terus. Belum pernah kudengar musik yang seindah itu." [6]
Keadaannya keluarganya yang sangat sederhana membuat Philip Paul Bliss harus membiasakan diri untuk mencari nafka sendiri. Ia benar-benar inginkan sebuah perubahan dalam hidupnya karena tekatnya yang sangat kuat terhadap musik, hal itu mengharuskannya berusaha mandiri. Usianya yang masi beliah tidak menyurutkan semangatnya dalam berusaha sendiri.
Pada umur sebelas tahun, Philip Paul Bliss sudah keluar dari rumah ibu bapaknya untuk mencari nafkah sendiri. Ia menjadi seorang buruh di perkebunan, lalu di kehutanan dan di penggergajian kayu. Sekali-sekali anak yang pandai itu diberi izin pergi ke sekolah untuk sementara waktu. Kesempatan seperti itu selalu disambutnya dengan gembira, juga kalau ada kesempatan pergi ke gereja. Pada umur duabelas tahun Philip Paul Bliss mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Ia pun dibaptiskan atas dasar imannya itu. Ketika ia hanya mencapai umur 18 tahun, Philip Paul Bliss dianggap sudah cukup terpelajar, meski bersekolah secara terputus-putus, sehingga ia sanggup menerima jabatan sebagai guru sekolah desa. Tugas mengajar itu hanya selama 1 musim saja, kalau misalnya dalam pergantian musim datang lagi cuaca yang baik, terpaksa dia menambah penghasilannya yang sedikit, dengan bekerja keras di ladang.[7]
Akhirnya perubahanpun terjadi ketika ia bertemu dengan Lucy Young, yang akhirnya menjadi istri Philip P. Bliss. Kerajinan, kejeniusan dan ketampanannya membuat keluarga dari istrinya sangat menyukainya. Keahliannya dalam bidang musik terus dikembangkan berkat dorongan dari martuanya itu. Dengan bantuan dan dorongan yang tak diharapkan itu, Philip Paul Bliss tidak hanya kursus musik itu saja, melainkan juga kursus-kursus lainnya yang serupa ia hadiri, sehingga kecakapannya di bidang musik semakin berkembang. Berkat dukungan dari seluruh keluarga isterinya itu, ia kini mengajari banyak murid di sekeliling daerah dimana dia tinggal
Sekalipun Philip telah menjadi guru musik yang sangat baik, namun ia terus mengembangkan dirinya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh berbagailembaga  dan orang-orang  musik yang diadakan di daerah-daerah yang dapat dijangkau olehnya.  Lambat laun ia pun mulai mengarang musik. Pada tahun 1864 ia memberanikan diri mengirim sebuah lagu romantis hasil karyanya kepada sebuah penerbit besar. Permintaannya, andaikan karangan itu diterima, adalah lain daripada yang lain. Ia minta bukan uang, melainkan sebatang suling yang bagus.
Seorang redaktur menerima lagu yang disertai permohonan aneh itu. Kemudian sebatang suling memang dikirim kepada pencipta lagu tersebut. Tetapi lebih daripada itu, menyusullah suatu tawaran agar Philip Paul Bliss menerima jabatan tetap di kantor penerbit musik itu. Maka nama Philip P. Bliss menjadi tenar. Ia lalu mulai menggubah lagu-lagu rohani. Ia pun mulai memimpin nyanyian sidang dalam kampanye penginjilan raksasa, seperti yang diselenggarakan masa kini oleh Dr. Billy Graham dan orang-orang lain. Philip Bliss berperawakan tinggi dan tampan. Suaranya merdu sekali. Sering dalam kampanye besar-besaran ia pun memperkenalkan kepada orang banyak sebuah nyanyian pujian yang baru saja dikarangnya sendiri. Maka ia menjadi terkenal. Philip Paul Bliss adalah penulis lagu Kristen terkenal kedua dalam sejarah. Ia hidup se-zaman Fanny Crosby, Charles Wasley dan Ira Sankey, namun ia melampaui mereka semua sebagai penulis terbesar sepanjang waktu dan penyanyi yang paling tersohor sepanjang waktu, tetapi dia juga masuk sekolah vokal untuk pertama kalinya di Towanda, lalu mengikuti kongres musik di Roma dan New York, yang memberikan kesempatan-kesempatan yang telah lama didambakannya. Pada tahun 1860, dia masuk Normal Academy of Music di Geneseo, New York. [8]

Lahirnya Lagu Tambah Kekudusan Padaku
            Lagu Hymne “Tambah Kekudusan Padaku”  adalah salah satu Hymne yang paling indah yang diciptakan oleh Philip Paul Bliss, setelah dia bertobat dan menyerahkan seluruh bakat musiknya dan seluruh pekerjaannya kepada Tuhan.  Menyadari bahwa segalah kemampuan musik yang dia punya adalah dari Tuhan,  ia berkomitmen bahwa ia akan menyerahkan segala hal dan kemampuannya untuk melayani Tuhan. Komitmen tersebut membuat ia dapat menulis/mengarang hymne seperti “Tambah Kekudusan Padaku.” Jika diartikan langsung dari bahasa aslinya Philip Paul Bliss menamai dan menyebut Hymne ini dengan Judul “ Doaku”[9].
            Ribuan orang Kristen diberbagai belahan dunia telah menjadikan lagu ini sebagai doa mereka dan hal ini akan menjadi kerinduan hati yang tulus dari ribuan orang diwaktu yang akan datang. Lagu ini adalah Hymne yang istimewa dan akhirnya lagu ini terpilih untuk dijadikan sala satu dalam lagu Nyanyian Kemenangan Iman, hanya saja bahwa lagu Doaku diterjemahkan kedalam kemenangan iman dengan judul “Tambah kekudusan padaku”[10] dan masih jarang dinyanyikan dalam ibadah sekarang ini. Paul Paul Bliss sebenarnya sangat memberi  dampak melalui lagu yang sudah dia ciptakan, terlihat dari lagunya yang banyak digunakan orang-orang masa kini dalam ibadah-ibadah di gereja. Lagu ini tercipta karena pencipta yaitu Philip Paul Bliss terinspirasi dengan keadaannya pada saat itu, dimana dalam kehidupannya doa menjadi kekuatannya dalam menghadapi masa hidupnya.
            Disamping itu lagu tambah kekudusan padaku ini pada saat diciptakan Philip Paul Bliss memiliki maksud supaya setiap orang dapat menyadari dan  memiliki kesempatan untuk mau bertobat, agar setiap orang punya kesempatan dalam menaikan setiap pergumulan mereka. Melihat dari segi kata-kata lagu ini banyak orang mulai tersentuh hatinya ketika mendengar syair yang terdapat dalam lagu ini.


BAB III
ANALISA LAGU
Evaluasi Statistik
Judul lagu     
Tambah Kekudusan Padaku (NKI.  No: 104)
Judul Asli      
More Holiness Give Me
Pengarang     
Philip Paul Bliss, 1873
Penulis Melodi
Philip Paul Blis, adalah seorang pencipta lagu (khususnya lagu-lagu spiritual) dan komposer yang sangat terkenal dieranya, kemampuan musikalitasnya sangat terlihat nyata dari syair dan melodi lagu “tambah kekudusan padaku” ini, yang mana melodi dan syairnya ditulis sendiri oleh P.P Bliss.
Nada    
Dalam letak tangga nada, lagu Tambah Kekudusan padaku dimainkan pada nada dasar Es sama dengan do (Es = 1).
Irama             
Dalam setiap selalu mempunyai pergerakan irama tersendiri, seperti terdapat pada lagu ini. Lagu tambah Kekudusan Padaku, juga memiliki motif irama. Kata Irama sendiri dapat berarti “sebuah pergerakan melodi yang teratur dan mengalir, karena munculnya aksen secara tetap. Keindahannya akan lebih terasa oleh adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyinya, disebut juga ritme ataupun rhythm.”[11]
            Motif Irama yang terdapat pada lagu ini adalah:  │3  .  .  3  6  5  │ 4  .  .  5  .  .    1  .  .  1  7  1  │ 3  .  .  2  .  .    Secara keseluruhan, motif tersebut di atas, selalu terdapat pada setiap frasering yang ada dalam lagu ini.
Dari sisi lain, iramah sangat berhubungan erat dengan penekanan lagu atau ketukan dengan teks lagu dalam setiap bar, yang dalam istilah musik lebih dikenal dengan kata Metrik . metrik yang terdapat pada lagu ini adalah sebagai berikut:
Ya-Tu-han-tam-bah-kan-pri-ke-ku-du-san….11
Tam-bah-ku-ber-sa-bar-di-ke-su-sa-han…….11
Tam-bah-pe-nye-sa-lan-kar-na-do-sa-ku……11
Tam-bah-su-ka-ci-ta-me-la-ya-ni-Hu……......11

Evaluasi Analitis
Sumber nyanyian  
Lagu ini  sangat sesuai dengan apa yang di katakana oleh Yesus dalam Imamat  20:7 Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. 8 Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.[12] Kita sebagai manusia harus dikuduskan oleh karena dalam menjalani setiap hidup tidak pernah kita lepas dari dosa, sangat istimewa karena kita sebagai umat pilihan Allah selalu diberikan anugerah, lewat pengampunan.

Thema                       
“Doa Meminta Kekudusan.”
Alamat  Nyanyian     
Ditujukan kepada orang-orang percaya
Kategori 
Himne doa
Musik    
Dari segi melodi, lagu ini sangat sesuai jika melihat pada syair lagu, walaupun dalam pengamatan secara umum, dari segi terjemahan masih terasa kabur untuk dimengerti.   Sedangkan dari segi harmonisasi  secara  umum sangat baik  dan seimbang, walaupun dalam  beberapa bagian terkesan menoton.

Kecocokan Teks dan Musik 
Hubungan antara teks dengan  melodi sedikit berbeda di ayat ke tiga, seakan-akan bagian ini terkesan dipaksakan antara melodi dengan teks, baik dari segi  jumlah suku kata maupun dari segi alur melodi.

Cara Pemakaian       
Lagu  “More Holiness Give Me ” ini di dalam Gereja Kemah Injil Indonesia, adalah lagu yang sangat jarang dinyanyikan  dalam ibadah. Karena lagu ini  adalah lagu yang  menceritakan tentang pengharapan kepada Yesus untuk mendapatkan kekudusan, maka lagu ini cocok dinyanyikan sebagai lagu Doa. karena unsur-unsur yang terdapat dalam teks adalah  permintaan, pengharapan, kekaguman dan rasa syukur  akan kasih Tuhan.

Analisa Teks
Aspek Teologi
            Dari segi teologi, lagu ini sangat sesaui dengan  sejarah perjalanan kekristenan, karena  dari awal kekristenan, selalu ada orang yang  jatuh kedalam pencobaan seringkali berbuat tidak benar dihadapan Tuhan, melalui syair lagu ini kita diajak oleh pengarang untuk kudus dihadapan Tuhan, hingga sekarang semakin banyak orang yang bertobat dan percaya pada-Nya.  Ketika kita menyanyikan dan mendengarkan lagu ini,  tentunya kita akan di kuatkan dengan syair-syair yang terdapat dalam lagu ini.
Lagu Tambah Kekudusan padaku memiliki deskripsi yang tepat dari atribut seorang murid Yesus Kristus. Dengan kata-kata, kekudusan, hasrat dalam  kesabaran dalam penderitaan, kesedihan atas dosa, iman kepada Juruselamat dan lain-lain.   Teks dan musik dari Tambah kekudusan padaku adalah suatu lagu yang diciptakan dalam keadaan tidak menentuh dalam mengikut Tuhan, seakan-akan pencipta yaitu Philip Paul Bliss, merasa jauh dari Tuhan akhirnya lewat lagu ini dia meminta pengharapan terutama kekudusan kepada Tuhan dan akhirnya dia bertobat dan menghabiskan beberapa waktu sebagai penginjil dan juga penyair lagu-lagu Rohani.  jelas dalam teks bahwa dia merasa sangat kekurangan sebagai manusia.   Struktur dasar dari lagu ini adalah permohonan doa berulang-ulang dia lakukan. Kalau  kita perhatikan dalam ayat pertama bahwa ada hubungan antara memiliki iman kepada Juruselamat dan rasa perawatan, untuk memiliki kesabaran dalam penderitaan, kesedihan yang dirasakan karena dosa, memiliki keinginan untuk berusaha dalam berdoa dengan tujuan untuk menemukan sukacita dalam pelayanan.
Ayat kedua berbicara tentang apa yang telah Juruselamat lakukan bagi kita, dan merujuk pada ajarannya (berharap dalam firman-Nya), contoh (kelemahlembutan dalam percobaan), penyaliban (duka, kesedihan), penebusan (permintaan pengudusan), dan kebangkitan (kemuliaan), Ayat ketiga secara efektif menjelaskan persyaratan untuk menjadi seperti Juruselamat dan pulang ke kerajaannya: melayani, mengatasi noda kehidupan bumi, dan menjadi murni dan suci.   Seperti rasul Paulus menyatakan dalam Alkitab Perjanjian Baru, kekudusan diperlukan orang-orang yang akan melihat Tuhan.
Doktrin kekudusan merupakan doktrin yang penting dalam pengajaran Kristen. Dalam tata keselamatan, doktrin kekudusan termasuk dalam doktrin Soteriologi. Selain dalam Soteriologi, doktrin kekudusan juga berkaitan dengan Kristologi, karena melalui karya Kristuslah kekudusan menjadi mungkin dalam hidup seorang yang berdosa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kekudusan merupakan perjuangan yang vital dalam kehidupan Kristen. Setiap orang yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan akan mengakui bahwa menjalani hidup kudus bukanlah hal yang gampang. Pengudusan adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam diri siapa saja yang disebut orang percaya. Roh Kudus bekerja untuk menciptakan kesadaran akan dosa diikuti dengan kesadaran tentang kebaikan Allah yang menghapus kesalahan melalui karya Yesus Kristus.[13] Kekudusan berarti terpisah dari dosa.[14]
Dari sekian banyak Himne yang berbicara tentang kekudusan dalam realitas kehidupan Kristen sehari-hari, lagu More Holiness Give Me,[15]merupakan salah satu lagu yang memiliki nilai dan pengajaran akan kekudusan yang mendalam bagi orang percaya. Meski lagu ini tidak terlalu panjang, tetapi apa yang terkandung dalam setiap bait lagu ini cukup untuk memberikan pemahaman dan menggugah hati untuk menjalani hidup kekudusan sesuai dengan ajaran Alkitab.
Bait pertama lagu ini mengungkapkan tentang suatu kerinduan yang besar akan kekudusan. Frase pertama dari lagu ini berbunyi: “More holiness give me…”. Secara harafiah, kalimat ini berarti: “tambahkanlah kekudusan kepada ku..”, sedangkan terjemahan Nyanyian Kemenangan Iman berbunyi:“Ya Tuhan tambahkan pri kekudusan..” Dari frase ini tersiratlah bahwa kekudusan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan beriman, yang diungkapkan bagai sebuah doa yang sungguh kepada Tuhan.
Bahwa Tuhanlah yang memberi dan yang mengerjakan kekudusan dalam kehidupan orang percaya juga tersirat dalam frase pertama lagu ini. Penulis lagu ini menyadari kebenaran ini: Kekudusan hidup tidak dapat diperoleh dengan kekuatan manusia sendiri. Sehubungan dengan hal ini, Stephen Tong mengatakan bahwa
Kekudusan di mulai dengan mengenal dan berjumpa dengan Tuhan. Kekudusan dimulai dengan mengenalnya sebagai sifat Allah. Inilah permulaan dari konsep kekudusan. Kita memerlukan kekudusan, dan kekudusan itu dimulai dari Allah. Kita dikuduskan oleh Allah. Alkitab mencatat bahwa hanya ada tiga hal yang dapat menguduskan kita, yaitu: 1) darah Yesus, 2) Firman Tuhan; dan 3) Roh Kudus. Tidak ada hal lain yang dapat menyucikan kita selain ketiga hal ini. Oleh darah Tuhan Yesus dosa kita dihapuskan; oleh Firman Tuhan kita dibersihkan dari semua konsep, semua pemikiran dan kelakuan yang salah, dan dibawa kembali kepada kebenaran; dan oleh Roh Kudus kita diberi suatu dorongan dan pengudusan dengan memberikan hidup yang baru.[16]

Pendapat di atas senada dengan apa yang ditegaskan dalam lagu ini bahwa kekudusan berakar pada Allah dan dimulai dari Allah. Oleh sebab itu, seperti ungkapan lagu ini, orang percaya perlu berdoa kepada Tuhan, meminta supaya Tuhan menambahkan kekudusan kedalam hidupnya.
Aspek Rohani
            Dari keseluruhan syair lagu Tambah Kekududsan Padaku, menekankan bahwa setiap orang  memerlukan kekudusan. Lagu ini memberi pesan kepada setiap orang percaya bahwa,  kekudusan sangat diperlukan untuk bertumbuh dalam iman dan kerohanian. dalam pembahasan penulis di atas, bahwa kekudusan adalah keterpisahan manusia dari dosa. Perjuangan melawan dosa dan keinginan daging bukanlah perjuangan yang mudah, oleh sebab itu diperlukan keterlibatan Roh Kudus dalam memperjuangkan kekudusan, dan Roh Kudus bisa terlibat hanya apabila seseorang kudus di hadapan Allah.  
Roma 10:17 bertata “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristu”. Dengan demikian pertumbuhan didalam kerohanian membutuhkan karya Allah dan usaha sebagai orang percaya. Itulah sebabnya syair dalam bait pertama dari lagu ini memohon kepada Allah agar menambahkan kekudusan, sehingga perjuangan setiap orang percaya dalam mempertahankan kekudusan beroleh kemenangan.


Aspeks Sosial
            Dari segi sosial manusia sangat membutuhkan kekudusan untuk bersosialisasi dengan Tuhan,  karena firman Tuhan berkata “kuduslah kamu sebab Aku kudus” (1 Petrus 1:16). Dengan demikian tanpa kekudusan tidak seorangpun layak dihadapan Allah dan layak di hadapan-Nya. Dari sisi lain, kekuidusan juga diperlukan untuk bersosialisasi dengan sesama karena pada dasarnya kecenderungan manusia adalah berbuat dosa karena kecenderungan tersebut hubungan dengan sesamapun dirusak. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata (Kej. 6:5).  Semenjak manusia jatuh kedalam dosa, hubungannya dengan Allah dan sesama menjadi rusak.  Hanya karena inisiatif dari Allahlah hubungan sosial itu dipulihkan, dan jalan yang Allah berikan adalah hanya melalui kekudusan.

         

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
            Sesuai dengan uraian penulis tentang lagu “Tambah Kekudusan Padaku” dalam karya ilmiah ini,  maka dapat ditarik kesimpulan:
            Pertama,  dari segi sejarah, syair lagu ini lahir dari pengalaman hidup Philip Paul Bliss, dimana Philip Paul Bliss pada saat itu merupakan orang yang terpinggirkan karena keadaannya yang serba kekurangan khususnya dari segi ekonomi. Namun di tengah-tengah kekurangannya, ia tidak pernah mengabaikan Tuhannya, Phillip Paul Bliss adalah orang yang taat kepada Tuhan, dia ingin menyerahkan dirinya untuk menjadi Hambah Tuhan, dan lagu Tambah Kekudusan padaku diciptakan oleh karena statusnya sebagai Hambah Tuhan yang harus selalu kudus dalam memberitakan Firman Tuhan, setiap masalah, penolakan yang dia dapatkan harus dilaluinya dengan sabar dan tetap bersyukur dalam setuasi apapun. Lagu ini benar-benar telah menjadi doa yang menguatkannya dalam melalui segalahnya di dalam Tuhan.   
Kedua, dari segi musik, dalam analisa yang penulis buat terhadap lagu ini, secara keseluruhan melodi lagu ini sangat sederhana tetapi sangat sesuai dengan pola pembuatan lagu-lagu Hymn.  Dari segi melodi, lagu ini sangat sesuai jika melihat pada syair lagu, walaupun dalam pengamatan secara umum, dari segi terjemahan masih terasa kabur untuk dimengerti.   Sedangkan dari segi harmonisasi  secara  umum sangat baik  dan seimbang, walaupun dalam  beberapa bagian terkesan menoton.
            Ketiga,  Dari segi teologi, lagu ini sangat sesaui dengan  sejarah perjalanan kekristenan, karena  dari awal kekristenan, selalu ada orang yang  jatuh kedalam pencobaan seringkali berbuat tidak benar dihadapan Tuhan, melalui syair lagu ini kita diajak oleh pengarang untuk kudus dihadapan Tuhan, hingga sekarang semakin banyak orang yang bertobat dan percaya pada-Nya,  ketika menyanyikan dan mendengarkan lagu ini,  tentunya banyak orang-orang  akan dikuatkan dengan syair-syair yang terdapat dalam lagu ini.
Keempat, pesan utama yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui nyanyian Tambah Kekudusan Padaku ini adalah “doa memintah kekudusan”.  Ketika manusia kudus dihadapan Tuhan maka hidupnya juga akan terasa sempurna oleh karena Roh Kudus selalu berdiam dalam dirinya. karena firman Tuhan berkata “kuduslah kamu sebab Aku kudus” (1 Petrus 1:16). Dengan demikian tanpa kekudusan tidak seorangpun layak dihadapan Allah.
Saran-Saran
Melalui apa yang telah penulis bahas dalam karya ilmiah ini, penulis  ingin memberikan beberapa saran kepada  para pembaca karya ilmiah ini.  Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
Pertama,   berdasarkan analisa penulis terhadap lagu ini, lagu ini adalah nyanyian Hymn yang sangat baik, baik dari segi musikalitas maupun dari teologi yang terkandung di dalam nyanyian ini. Oleh karena itu, lagu-lagu seperti ini harus tetap ada di dalam ibadah-ibadah kristiani.
Kedua,  sangat penting bagi setiap orang percaya menganalisa setiap lagu-lagu yang akan di bawakan di ibadah-ibadah saat ini mengingat banyaknya nyanyian-nyanyian  rohani yang muncul  yang  pengajarannya belum tentu sesuai dengan pandangan Firman Tuhan.
Ketiga, pola analisa nyanyian yang penulis buat dalam karya ilmiah ini adalah pola analisa yang sangat mendasar dalam menganalisa sebuah nyanyian, dengan harapan bahwa setiap pembaca dapat belajar bagaimana pola dalam menganalisa nyanyian-nyanyian rohani.



















DAFTAR PUSTAKA

Alkitab
Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia, 1974.

Kamus
Calvert Watkins, The American Heritage Dictionary of Indo-European Roots, s.v. Hymn. Bdk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, s.v. himne
Eko Endarmoko, Teasurus Bahasa Indonesia, s.v, himne
Joseph Devlin, The New Universities Webster Dictionary, s.v. hymn
Latifah Kodijat-Marzoeki. Istilah-Istilah Musik. Jakarta: Djambatan, 1995.

Buku Nyayian
Nyanyian Kemenangan Iman.  Bandung: Kalam Hidup, 1984
Hymns of the Christian Life. Harrisburg: Christian Publications Inc, 1886, no. lagu 147. Untuk terjemahan Indonesia dipakai terjemahan dari Nyanyian Kemenangan Iman, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2013, no. lagu 104.

Buku-Buku
J. C. Ryle, Aspek-Aspek Kekudusan. Surabaya: Momentum, 2010, 9.
Sinclair Ferguson, Hati yang Dipersembahkan kepada Allah. Surabaya: Momentum, 2010, 101
Stephen Tong, Pengudusan Emosi. Surabaya: Momentum, 2007, 5.


Makalah
Siahaan, Rohani. “Himnodi”. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2006

Internet
Kisa hidup Philip p. bliss, diakses tgl 05 maret 2013, tersedia di http:// www.wholesomewords.org/biography/biobliss3.html

















LAMPIRAN LAGU-LAGU RECITAL
  1. Judul               :Alleluia
Ciptaan/ Arr    :Radall Thompson, 1889.
Nada               :1 = D
Birama             :4/4
Sinopsis           :Alleluia adalah sebuah karya dari seorang composer ternama Radall Thompson. Lagu Alleluia  terinspirasi oleh perang di Eropa, korban-korban yang berjatuhan, membuat Thompson ingin menuangkannya dalam sebuah syair yang menunjukan keadaan tersebut.  dan ia menuangkan kisah tersebut dalam sepenggal syair  yakni “Alleluia”. Kata "Haleluya" Dengan demikian, kata Alleluia dalam syair  lagu ini mengandung arti yang sangat dalam yakni tetap mengucap syukur sekalipun ada penderitaan.

















2.      Judul               :Tambah Kekudusan Padaku
Ciptaan/Arr     :Philip Paul Bliss 1873
Nada               :Do=Es
Birama             :6/4
Tempo             :-
Sinopsis           :lagu ini diciptakan sebagai hyme dan pencipta menginginkan lewat pujian ini banyak orang yang bertobat dan mereka di kuduskan dalam setiap apa yang mereka perbuat terutama dalam pelayanan.




















3.      Judul               :Ya Bapaku, Dengarlah Doaku
Ciptaan/Arr     :Arnoldus Apituley 2009
Nada               :Do=c modulasi ke D
Tempo             :Andante-Lento kembali ke Andante
Birama             :4/4
Sinopsis            : lagu ini diadaptasi dari Mazmur 116: 1-13. Mazmur 116:1-13 berisikan tentang permohonan raja Daud kepada Allah, ketika dia mengalami ketakutan, kesesakan, kedukaan, bahkan maut sekalipun, Tuhan menjadi tempat permohonannya. Dalam doanya, dengan yakin ia berkata bahwa “hai jiwaku, kembalilah tenang”, karena dia mengingat bahwa Tuhan telah dan akan  berbuat baik kepadanya.












4.      Judul               :Go out in Joy
Ciptaan/Arr     :Eugene Butler
Nada               :Do=AS modulasi ke Do=D kembali ke Do=As Modulasi lagi ke Do = C dan terakhir modulasi ke Do = A
Birama :4/4
Tempo             :138 berubah ke tempo lambat 112 kembali ke tempo 138
Sinopsis           :lagu ini di adaptasi dari Yesaya 55:12, dimana keseluruhan dari isi lagu ini mencaritakan bagaimana jaminan Tuhan bagi setiap orang yang dipanggil keluar untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. Perintah Tuhan untuk keluar dengan sukacita adalah berdasarkan janjia-Nya  pada  ayat  sebelumnya (ay 11)  bahwa, Firman Tuhan tidak akan keluar dengan sia-sia.












5.      Judul               :Indah KasihNya
Pencipta/Arr    :Habel Kombongkila’ 2010
Nada               :Do=C
Birama             :4/4
Tempo             :75
Sinopsis           :lagu ini merupakan sebuah pengalaman hidup dari pencipta dimana ketika beliau didalam kesedihan, Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan, tetapi justru selalu memberikan  kekuatan dan penghiburan kepadanya.
Selain lagu “Indah KasihNya” pengarang pun sudah menciptakan lagu-lagu yang lain diantaranya:
1.      Kaulah Tuhan yang berkuasa
2.      Bermazmur BagiMU
3.      Telah Melihat Terang
4.      Mars Himpunan Pemudah Bonggakaradeng (HPBK)
5.      Mengkatoba’komi (toraja)
6.      Pengkilalai tu Puang (toraja)






[1] Calvert Watkins, The American Heritage Dictionary of Indo-European Roots (Oxford: Claredon Press, 1980),  s.v. “Hymn”.  Bdk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),  s.v. “himne”
[2] Eko Endarmoko, Teasurus Bahasa Indonesia  (Jakarta: Gramedia, 2006)  s.v,  “himne”
[3] Joseph Devlin, The New Universities Webster Dictionary (Cleveland: The World Syndicate Publishing co, 1937),  s.v. “hymn”
[4]Kisa hidup Philip p. bliss, diakses tgl 05 maret 2013, tersedia di http:// www.wholesomewords.org/biography/biobliss3.html
[5] Ibid
[6]Ibid
[7] Ibid;
[8] Ibid;
[9] Eko Endarmoko, Teasurus Bahasa Indonesia, s.v, himne
[10] Nyanyian Kemenangan Iman, (Bandung:Kalam Hidup, 1984),78
[11] M. Soeharto, Kamus Musik, (Jakarta:Grasindo, 1992),hal 56
[12] Teks Alkitab Terjemahan Baru (TB), LAI 1974
[13] J. C. Ryle, Aspek-Aspek Kekudusan, (Surabaya: Momentum, 2010), 9.
[14] Sinclair Ferguson, Hati yang Dipersembahkan kepada Allah (Surabaya: Momentum, 2010), 101
[15]Hymns of the Christian Life, (Harrisburg: Christian Publications Inc, 1886), no. lagu 147. Untuk terjemahan Indonesia dipakai terjemahan dari Nyanyian Kemenangan Iman (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2013), no. lagu 104.
[16] Stephen Tong, Pengudusan Emosi (Surabaya: Momentum, 2007), 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Gabung TOMASJEK

Cara mendownload TOMASJEK: Silahkan masuk di Play Store lalu kemudian ketik TOMASJEK di pencarian setelah itu tekan instal dan tung...